Sedikit basa-basi Monster Of Distortion adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh sekelompok pecinta musik metal sekota Manado dan sekitarnya yang menyebut diri mereka North Celebes Infantry Batallion (NCIB), yang kebetulan di tahun 2015 silam merupakan perayaan ketiga, dan juga disaat itu adalah tahun keemasan bagi skena Manado, karna tak tanggung-tanggung mereka mengundang mesin deathmetal yang sudah memiliki nama di skena Nasional, SiksaKubur.
Sebenarnya kenangan yang sangat segar di dalam kepala adalah band-band keren dari Manado yang juga turut ambil bagian di acara tersebut, susah payah saya mengingat kembali beberapa nama yang ikut menghancurkan keheningan di area moshpit Cloud 9 kala itu, tempat yang saya fikir bukan tempat tepat untuk acara seperti ini, namun opini saya salah, kesolidan dan juga semangat para metalhead membuat para pengunjung Manado Town Square heran dengan pemandangan para ‘Pasukan Jiwa Terbelakang’ dengan atribut khas lengkap, sungguh sebuah pemandangan yang tak biasa di dalam pusat perbelanjaan.
Sayangnya hanya beberapa nama yang terlintas, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada beberapa nama yang lupa saya sebutkan, tanpa mengurangi kegagahan kalian di malam itu, saya memohon maaf sebesar-besarnya.
Jika tidak salah acara berlangsung setelah lepas sholat maghrib, dibuka oleh Hellsing, pengusung black metal yang kala itu mampu menghipnotis crowd, bayangkan saja sang vokalis mampu membuat para penggemarnya berampasan mic untuk sama-sama bernyanyi ria pada reff lagu 666 (under the moonlight), kemudian dilanjutkan dengan lantunan beberapa lagu oleh para sekumpulan tukang kritik pemerintah, Artubiem. Pemandangan yang baru bagi saya adalah tentunya dimana ketika vokalis Dangerous Of Eternity mengatur para manusia beringas di moshpit untuk melakukan circle pit dan wall of death, anjing gumam saya, sekeren ini ternyata. Ada juga Durhaka, satu-satunya band Manado yang saya tau saat itu, band yang membuat saya belajar tentang kultur black metal, membuat saya tak terlihat cemen karna bernyanyi ria ketika mereka membawakan track pamungkas seperti Durhaka dan Plagiator. Sebelum acara puncak, satu band yang sebenarnya sudah mulai diperhitungkan di skena death metal Nasional berhasil membuat saya berdecak kagum, karna aksi panggung yang begitu enerjik, dan tentunya teknik vokal yang bikin saya merinding, the one and only Sabaoth. Untuk penampilan penutup sendiri, saya rasa tak perlu diragukan lagi, sekitar sepuluh nomor lagu yang dibawakan SiksaKubur terasa sangat cepat, ahh lagi-lagi saya hanya teringat beberapa lagu saja, Pasukan Jiwa Terbelakang, Burung Bangkai, Kejam, Surga Temaram, dan Merah Hitam Hijau, intinya malam itu adalah perjalan spiritual yang sangat berarti bagi saya.
Betapa rindunya saya dentan suasana hingar bingar dari area moshpit, walaupun notabene saya selalu menikmati pertunjungan dari arah yang agak jauh, saya rindu dengan keriuhan itu. Karena bisa dibilang, terakhir kali saya mampir ke MOD adalah ketika angka di belakangnya sudah menunjukan angka VI, sungguh sangat sia- sia melewatkan dua kali keseruan itu. Sebenarnya, banyak yang sangat ingin saya bagi, namun lagi-lagi saya berada di ujung banal. Harapan saya, semoga MOD tak akan pernah mati sampai kapanpun, semoga NCIB tetap melahirkan penerus tongkat estafet kekacauan di tengah hingar bingar Anjing Kacili. Memang sangat klise saya ini.
All Hail NCIB!!!!

Wah MOD yah enak nih bahan diskusi kapan" heheh
BalasHapusEheheh, yoi Bung, kangen euy. Eh main ke moffee coffee lah
BalasHapusSering bor kt ksana heheh, mar deng maitua heheh, torang pe maitua temenan kalo nda salah heheh
BalasHapusOalaah yoi brur. Ana inget nih pacarnya si citra. Kapan taun kalo main nanti saling sapa yuks ahay
BalasHapusYoi siap .
BalasHapus